Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan masalah pinjaman uang kepada Bank DKI sebesar Rp 180 miliar pada tahun 2019 untuk membayar biaya komitmen E. Anies mengkonfirmasi bahwa ia mengajukan pinjaman kepada Bank DKI karena dana dari DRKI Jakarta Regional Anggaran belum cair.
"Pinjaman ini (Rp. 180 miliar untuk membayar Formula E) Fund sebenarnya, karena uang dari APBD belum likuid, maka segera dibalik, hanya 2 bulan," kata Anies
Menurut Anies, pinjaman tidak melanggar aturan. Bahkan, kata Anies, semua proses ini memiliki catatan lengkap.
"Kemarin seseorang mengatakan meminjam ke Bank DKI. Pinjaman ke Bank DKI adalah sebuah catatan, tidak mungkin untuk melakukan pinjaman tidak sesuai dengan aturan," kata Anies.
Anies juga menilai proses anggaran Formula E juga telah diperiksa oleh BPK. Bahkan pestanya telah memberikan data ke KPK sebanyak 600 halaman terkait dengan proses awal hingga saat ini tentang implementasi Formula E.
"BPK telah diperiksa. Bahkan kemarin tim Jakpro datang ke KPK dengan 600 halaman lagi. Sampaikan ini semua ada di sana, bantu menonton," kata Anies.
Selanjutnya, Anies mengatakan tidak ada yang tercakup dalam formula terkait E. Alasannya, formula E ini adalah program pemerintah provinsi DKI Jakarta yang telah dibahas, disepakati dan didirikan bersama antara eksekutif dan legislatif.
"Jadi ini adalah sesuatu yang telah ditetapkan, sesuatu yang terbuka, semuanya ada, apa pun, uang keluar dari entri, catatannya, tidak ada yang tidak ada," kata Anies.
Sebelumnya, Kepala Badan Pemuda Provinsi dan Olahraga DKI Jakarta Achmad Firdaus menekankan bahwa pembayaran biaya komitmen E telah sesuai dengan prosedur dan semua peraturan yang berlaku. Bahkan biaya komitmen telah memperoleh persetujuan DPRD DKI Jakarta.
Achmad mengatakan setelah diangkat oleh operasi Formula E (Feo) untuk menjadi tuan rumah Acara Balap Mobil Listrik ke-7 (ABB FIA Formula E World Championship) pada tahun 2020, Pemerintah Provinsi DKI harus membayar biaya komitmen selambat-lambatnya 1 tahun sebelum implementasi, yaitu Pada 2019. Alokasi pembayaran seluruh biaya komitmen telah melalui diskusi dengan DKI Jakarta DPRD dan telah disetujui oleh alokasi perubahan anggaran 2019 dalam dokumen (DPPA).
"Termin Pembayaran 1 Biaya Komitmen Rp. 180 miliar pada Oktober 2019 melalui bank pinjaman jangka pendek DKI dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku," kata Achmad dalam pernyataannya, Selasa (9/11/2021).
Dalam kekuatan pengacara nomor 747 / -072.26 tanggal 21 Agustus 2019 dari Gubernur DKI ke kepala Departemen Pemuda dan Olahraga (Dispora) pada aplikasi untuk pinjaman regional dari pemerintah provinsi DKI ke PT Bank DKI Untuk mengatur kejuaraan listrik formula, meminta DKI Jakarta Dispora untuk hutang di bank DKI tetap membayar biaya komitmen Formule E pada 2019 berjumlah 10 juta pound atau Rp. 180 miliar.
Sehari kemudian, pada 22 Agustus 2019, Disora meminjam ke bank DKI 10 juta pound atau Rp 180 miliar untuk membayar biaya komitmen termin pertama untuk program Formula E yang akan diadakan pada tahun 2020.
Acmad mengkonfirmasi bahwa pinjaman kepada Bank DKI sesuai dengan aturan. Ini juga melunasi pinjaman kepada Bank DKI pada bulan Desember 2019. "Pinjaman telah dilunasi melalui pencairan DPPA DKI Jakarta Pemuda dan Olahraga (Dispora) pada Desember 2019," simpul Achmad.
0 comments:
Posting Komentar