President Joko Widodo (Jokowi) menargetkan 280-290 juta dosis vaksin Covid-19 disuntikkan kepada publik hingga akhir tahun. Vaksinasi ini penting untuk diberikan kepada publik untuk memberikan perlindungan maksimal jika terjadi transmisi.
"Kami berharap bahwa pada akhir tahun ini target kami adalah 280 hingga 290 juta dosis yang harus diperumit kepada publik," kata Jokowi ketika memberikan briefing di Rapat Tahunan Bank Indonesia pada tahun 2021 di Grand Ballroom Hotel Fairmont, Jakarta , Rabu (24/11).
Pada 23 November, 226 juta dosis vaksin Covid-19 disuntikkan kepada publik. Injeksi pertama dari vaksin Covid-19 telah mencapai 65 persen dan dosis kedua atau lengkap telah mencapai 43,3 persen. "Ini nomor yang harus kita berterima kasih," tambahnya.
Selanjutnya, Jokowi mengatakan, saat ini kasus Covid-19 telah mulai dikendalikan dan menurun di Indonesia. Indonesia, katanya, telah melewati masa-masa mengerikan di mana kasus sehari-hari telah mencatat 56 ribu kasus pada pertengahan Juli.
"Itu sangat ngeri pada saat itu jika Mrs. Ibu datang ke rumah sakit atau melihat kondisi di rumah atlet, datang ke semua wilayah, terutama Jawa dan Bali pada saat itu dalam kondisi bornya sangat tinggi, di atas 90 persen, "Jelas Jokowi.
Namun, kondisi kasus Covid-19 sekarang menurun. Pada 23 November, kasus harian dicatat pada 394 kasus. Jokowi mengatakan, pandemi yang terjadi selama 1,5 tahun tidak hanya berdampak pada masalah kesehatan dan ekonomi, tetapi juga berdampak pada berbagai sektor.
Pandemi Covid-19 ini menyebabkan terjadinya kelangkaan energi, kelangkaan wadah, dan juga peningkatan inflasi di hampir semua negara yang terkena dampak. Selain itu, ada juga peningkatan harga produsen yang ditakuti mempengaruhi harga pada tingkat konsumen.
"Semuanya tidak pernah diprediksi bahwa efek pandemi ini masuk ke semua masalah yang belum pernah kita harapkan sebelumnya," katanya.
0 comments:
Posting Komentar